SUMBAR - Suaraadhiyaksa 12 JUNI 2025 Proyek pembangunan jalan provinsi di bawah pengelolaan Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Sumatera Barat, yang dikerjakan oleh PT. Anathama Kontruksi Utama senilai lebih dari Rp 6,4 miliar, kini disorot tajam. Meskipun pekerjaan masih berlangsung, tanda-tanda "cacat mutu" sudah terlihat jelas, mengancam kualitas infrastruktur vital ini.
Tim media yang menelusuri lokasi proyek pada kali kedua Senin, 9 Juni 2025, menemukan sejumlah kejanggalan yang mengkhawatirkan. Pada pekerjaan pondasi saluran drainase jalan, terlihat secara kasat mata banyak retakan bahkan ada bagian yang sudah diperbaiki kembali. Ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai mutu dan tekni pengerjaan yang sedang berlangsung.
Tak hanya itu, kondisi badan jalan pada ruas Baso-Batas Batu Sangkar (0.36) juga terindikasi di kerjakan asal jadi. Aspal yang baru dihamparkan, menunjukkan kemungkinan diduga disebabkan oleh beberapa faktor bisa jadi campuran material atau faktor lain. Lebih lanjut, batu split (agregat) dengan ukuran bervariasi ada yang besar dan kecil terlihat mencuat di permukaan jalan, memperlihatkan ketebalan aspal yang tidak merata di berbagai titik hal ini jelas terlihat secara visual. Dalam hal pengunaa material urugkan untuk bahu jalan juga disinyalir mengunakan material yang serampangan. Hal ini di temui ketika tim media sampai di lapangan.
Ketika hal ini di komfirmasi kepadaa pelaksana di lapangan serta pengawas pekerjaan di lapangan tidak memberikan jawaban yang berbelit dan memberikan alasan bahwa pekerjaan ini masih sedang berlangsung.
Ini disampaikan saudara Tomo selaku pelaksana bahwa bobot pekerjaan sudah 60% dan penagihan termin sudah di 50% dari nilai kontrak 6,4 miliar.
Ketika hal ini di komfirmasi kepada Pihak pemilik kegiatan BMCKTR Propinsi Sumatera Barat tentang temuan tim media ini juga belum memberikan keterangan dan tanggapan sampai berita ini di turunkan.
Ketua Harian Repro (Relawan Prabowo) Indonesia Kuat DPW sumbar Ketika diminta keterangan oleh tim media saudara RizaL menanggapi bahwa pekerjaan yang sedang berlangsung bisa saja belum sepenuhnya memenuhi kreteria atau speck yang ada pada kontrak yang di tandatangani. Sebaiknya tim media yang sudah sampai di lapangan mengumpulkan data awal sehingga nanti ketika pekerjaan ini di serah terimakan nanti kepada pemilik kegiatan (PHO) dan tentu juga melalui masa perawatan sesuai kontrak. Jika ada yang menyalahi Mutu yang di ambil; di lapangan nantinya akan di uji di laboratorium. Kita bisa lihat hasilnya. Dan tim repro sumbar jika memang di curigai terindikasi kecurangan. Nantinya bisa saja Kami menurunkan Tim independen yang akan mengambil sampel dan menguji di laboratorium independen pula sebagai data pembanding. Baik dari mutu maupun perizinan Asal material yang di gunakan untuk pengaspalan dan material Galian, Dan nati kami akan surati dinas BMCKTR Provinsi sumbar terkait permasalahan ini, Jika ada kecurangan dan kejangalan kami siap melaporkan persoalan ini ke Pihak Aparat Penegak Hukum. Dan pelaporan ini biasa kami juga tembuskan ke Dewan Pimpinan Nasional Repro di Jakarta Agar ada pengawalan terhadap proses pelaporan persolan yang kami tangani di daerah sebagai bentuk kinerja kami.
Plang Proyek Hilang, Transparansi Dipertanyakan
Kejanggalan lain yang tak kalah mencolok adalah hilangnya plang proyek. Saat peninjauan kedua oleh tim media, plang proyek yang sebelumnya terpasang tidak lagi ditemukan, baik di lokasi awal maupun di sepanjang ruas jalan yang dikerjakan. Hilangnya plang proyek ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai transparansi dan akuntabilitas pelaksana proyek, mengingat plang proyek berfungsi sebagai informasi publik mengenai identitas proyek, sumber dana, nilai anggaran, durasi pengerjaan, dan pihak-pihak yang bertanggung jawab.
Proyek yang dibiayai dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Sumatera Barat ini dijadwalkan selesai dalam 120 hari kalender, terhitung sejak 10 Maret 2025. CV. Jasa Reka Mandiri Consultant ditunjuk oleh pemerintah sebagai konsultan supervisi untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan.
Saat ini, tim media masih terus mengumpulkan data dan menunggu penjelasan serta tanggapan resmi dari pihak kontraktor (PT. Anathama Kontruksi Utama), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), serta berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak terkait lainnya untuk mendapatkan klarifikasi atas dugaan temuan awal pada proyek jalan ini. Publik tentu berharap agar temuan ini segera ditindaklanjuti demi memastikan kualitas jalan yang baik dan tahan lama untuk masyarakat Sumatera Barat. (Dodi)
5991 view
3777 view
2919 view
2304 view
2118 view
1503 view
616 view
573 view
356 view
314 view